Posted on March 23, 2020
Working from home atau WFH menjadi perkara sohor kini sepanjang minggu pengasingan diri! Seruan kerajaan segenap dunia yang meminta kesemua rakyat duduk di rumah dalam usaha membendung masalah penularan COVID-19, telah mencorakkan satu budaya pekerjaan yakni bekerja dari rumah.
Apakah ia budaya baharu bekerja? Tak juga. Namun, tak semua orang biasa mencocokkan diri atau mengadaptasikan budaya ‘bekerja dari rumah’ ini. Lebih-lebih lagi mereka yang kerjanya memang ‘berpangkalan’ di pejabat. Bagi kami yang terbabit dalam bidang kerja-kerja digital, #WFH bukanlah perkara baharu pun. Dan melihat senario #WFH beberapa orang di media sosial, yang memuat naik gambar serta status di IG story masing-masing adalah sesuatu yang mengujakan.
Ada yang menganggap #WFH sebagai pendekatan yang menjadikan dirinya lebih kreatif dalam bekerja. Malah ada yang menikmati rasa lapang bekerja dari rumah dan beralasan ia menjadikan dirinya lebih produktif. Tak lupa juga ada yang jadi seperti tak menentu bila berada di rumah sepanjang bekerja. Lol!
Some people take this #WFH seriously and we’re not talking about work-wise. Mereka tidak meringankan hal bekerja dari rumah dan melihat budaya #WFH ini menyemangati diri untuk ‘galak’ bersiap atau bergaya! Dalam erti kata lain, mereka tidak sembarangan dalam hal berpakaian sepanjang #WFH. Di media sosial terutamanya, sebaik sahaja klik tanda pagar WFH yang sudah melebihi 300,000 posts kini, ia menghubungkan mata kita dengan memperlihatkan keseriusan orang dari aspek pemilihan gaya-gaya #WFH – OOTD depan cermin dan menayangkan pakaian #WFH, yang rata-ratanya bersendikan keselesaan.
Ya, betul. Keselesaan menjadi faktor utama. Bukannya keselesaan yang compang-camping, kelihatan culas tetapi keselesaan yang rapi dan acceptable – just in case, ada conference call atau Skype meeting. Keselesaan yang memudahkan pergerakan di dalam rumah. Pakaian yang tidak terlalu terhad dan tidak serupa peraturan pakaian di pejabat. Contohnya seperti apa yang Anna Wintour pakai dalam salah satu post Instagram Vogue. Dalam gambar tersebut, Anna sekadar menyarung baju kait panas, membaluti leher dengan selendang dan tanpa solekan di wajah. Bukan gaya-gaya biasanya ke pejabat.
https://www.instagram.com/p/B99l2SyF_3I/
Membaca artikel Connie Wong di Refinery29 mencelikkan mata kami tentang istilah “Inside Clothes” untuk gerombolan #WFH. Connie dan suaminya yang diminta bekerja dari rumah setelah penularan Covid-19 menjelaskan bahawa “Inside Clothes”, “…are not pajamas, they’re not athleisure, and they’re certainly not lingerie. They are what you wear when you actively live your life indoors, and their very existence is one that I’ve found to be curiously divisive.” Hmm, interesting. Tulisnya lagi, “Inside Clothes” bukanlah pakaian yang melambangkan kemurungan, sebaliknya ada kefungsian, potongan yang sempurna, roomy dan “give me the feeling that I have control over my environment.”
Jadi, apakah gaya #WFH dikelaskan sebagai “Inside Clothes”? Terpulang kepada bagaimana kamu mahu mengkelaskan ia.
Dalam menyahut cabaran #WFH dan bergaya sepanjang #WFH, kami mahu memperkenalkan satu akaun Instagram yang memuat naik gambar-gambar persalinan orang-orang bekerja dari rumah sebagai rujukan kamu. Ucapkan helo kepada @wfhfits!
https://www.instagram.com/p/B-CYM7og1J6/
https://www.instagram.com/p/B-CUfbFgAnP/
https://www.instagram.com/p/B-A3NWjAkjf/
https://www.instagram.com/p/B9_uaMXALW6/
https://www.instagram.com/p/B9_t0V9gM-q/
https://www.instagram.com/p/B9_ruZDgMBr/
https://www.instagram.com/p/B99x2rbA4LO/
https://www.instagram.com/p/B99pYKJA-g_/
https://www.instagram.com/p/B98q6BWgZK2/
Apa pandangan anda?